Minggu, 15 Januari 2012

❂ Kedai_Warta ❂

Semilir angin berhembus bagai dawai bersenandung
Basuhlah peluh hingga asa tiada berasa jejaki aku dalam masa
Hingga mentari tak lagi rasakan hangatnya yang membakar jiwa
Dan rembulan akan kehilangan cahaya dalam benerang

Wahai merpati pengantar warta
Adakah lelahmu dalam kepakan sayap kecilmu ?
Engkau terbang hanya sekedar menghantar pesan tertuju
Adakah jenuh ragamu dalam larutan penyampaian ingin ?

Kemarilah wahai merpati karena aku ingin bercerita padamu
Salahlah jika kedai warta berdiri hanya sebagai suratan terpesan ?
Ataukah aku naifkan dari pengirim kepada dituju berpesan ?
Hingga tajam mata memandang ibarat melati menghujam jantung

Aku hanya kurir dalam rangkaian aksara tersirat
Karena lisan tak kuasa berkata akan arah tuju tersemat
Apakah aku salah jika untaian berkata dalam kiasan ?
Karena aku pun kadang ikut mengirimkan pesan dalam pilihan
Atau pengirim pesan yang tersampaikan harus dipersalahkan ?

Oh…
Biarkanlah kibaran kata walau tak bermakna berkumandang
Agar isi tersampaikan pada hasrat jiwa yang akan tersia
Karena barisan rasa menjadi asa tiada akan dapat dibendung
Dan hanya rangkaian warta dapat tersiar mewakili dari ingin
Yang mungkin tiada tersampaikan kala bersilangan

Maaf jika lisan telah mengukir kenangan lama torehan hati tergugah
Karena aku hanyalah kurir kata dari penggalan kalimat yang belum selesai
Hingga inginkan niat dari nyata jadi maya berlaku dengan santun berlabuh
Dan jika tersurat dari maya jadi nyata akan dengan iringan keikhlasan hati

Terima kasih duhai Pencipta
Karena karunia gudang kata-Mu tak sanggup aku urai semua
Terima kasih masa yang masih tersisa untukku
Karena goresan ini telah aku sampaikan apa yang harus disampaikan
Terima kasih penerima pesan karena bijakmu ingatkan aku akan hakekat diri
Maaf akan kealpaan ini yang telah membuat pikir kembali pada masa lalu



Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150212788020711

Tidak ada komentar:

Posting Komentar