Tersenyum simpul menatap ilalang bercanda dengan semilir mendayu
Pada kilauan temaram yang merajuk sendu
Hari indah pada singgasana tepian kota
Aku simpan lembaran usang ini untuk dikenang
Dari tiap lembarnya aku ingat yang tersimpan dalam kenangan
Pada goresannya mengisyaratkan syair syahdu kehidupan
Dan sekarang cakrawala songsongan asa yang membentang
Akan aku toreh kembali lembar lain menuju awal baru
Masa baru tiada lagi terulang sejarah kesalahan yang sama
Denganmu atau tanpamu akan aku lalui semua tanpa berasa
Aku jelang esok dengan jiwa ajaran bijaksana menutup resah
Terima kasih atas keagungan cinta yang pernah engkau tahtahkan
Yang dulu aku menjadi gila penuh harap dalam gulungan angin
Tapi tamparan lelaku dan sikapmu sadarkan aku dalam igauan
Karena gantung asmara sesakkan panorama kasih yang ternoda
Hingga senja yang merona indah menjadi bermuram durja
Aku akan tutup lelah dengan senyum walau luka yang masih terasa
Aku tak akan pernah menyalahkanmu karena cinta bukan mencari salah
Jika kelak engkau ingat akan kataku dalam sesaat kala merapuh
Datanglah karena aku akan tepati jika itu yang tersakiti
Aku akan menanti dan menantangnya hingga menjelma
Tapi jika waktuklu usai maka akan aku padamkan dengan segera
Setiap debaran-debaran yang memusikan tentang rindu
Karena aku akan menjadi semu
Dengarlah wahai asa tersirat yang tak tersurat
Walau aku setengah arca tapi aku tak ingin dirimu ikut membatu
Jika engkau menjadi takdir bersama sampai akhir
Hingga air laut pun akan menjadi tawar dalam ikrar
Dan pelangi pun akan setia hadir kala hujan mula mereda
Jika lambang pisah dalam sematan tiada terbantah
Tiada perlu berpaling berbalik arah menoreh
Karena sejatinya aku pun telah tiada lagi berada
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150211238400711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar