Karena engkau adalah seorang aktor
Yang layak dapatkan piala citra yang terorganisir
Mengatasnamakan cinta engkau bermain dusta tanpa anasir

Sudahilah permainan cintamu
Karena aku sudah tahu dari awal bermula
Walau diamku tanpa ekspresi dari semu lakumu
Seolah noktah suci dalam lafaz angkara bianglala
Eksekusi yang berjalan indah lalu
Seindah harum nafasmu jejali paru-paruku
Hingga jengahku dalam sesak karena ulahmu
Tapi engkau tak mengira kalau aku sudah tahu
Aku tak akan tertawa bukan karena pembodohan yang berlaku
Tapi karena pialang cinta kini termakan permainan sendiri
Hingga engkau lari tampilkan sosok lugu yang telah bersuci
Walau dalam hatimu hardik untukku yang mulai meracau
Janji sejati bagi manusia yang tahu diri
Itulah noktah suci tiada terbantah untuk ditepati
Bukan diingkari dengan berjuta dalih
Walau harus meniadakan harga diri jangan beralih

Kini...
Aku akan jalankan kewajibanku sebagai manusia
Akan aku hantarkan engkau pada gerbang hati
Yang akan bawamu dalam maya dan nyata kian meragu
Tapi engkau harus tentukan arahmu sendiri yang meniti
Akhir kata...
Tak akan ada dendam dari suguhan kemunafikan ini
Karena ambisimu mencari cinta sempurna yang tidak aku miliki
Hingga butakan hati diujung merana penuh materi
Tapi tak akan aku jadikan rasa untuk persalahkan asa
Aku akan tetap berada disini sebagai pemerhati
Dalam pengajaran yang mengajarkan akan batasanku
Walau harus terlerai mawar jatuh dari dalam genggaman
Hingga bergugur tinggalkan sembilu pemikat kalbu
Dalam dekapan jiwa hening yang terpaku

Akan aku ingat selalu
Saat engkau berjanji padaku hingga menggugah
Dan aku tak akan mudah berubah
Sampai waktu memanggilku
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150257831820711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar