Kamis, 23 Februari 2012

~*~ Jelaga Waktu ~*~

Pada jelaga waktu di sudut senja
Tak lagi bening walau terpikat hening
Mendulang asa yang kini telah menjadi berkarat
Hingga tabir walau tipis menjadi sekat

Dalam rantai pelangi jingga yang terang
Penuh warna berpijar dalam bumerang
Menjadikan biru dan merah tertali terhubung
Hingga menjadi rasa didalamnya berkabung

Aku cermati aksara yang bermain pada ujung jemari
Aku lihat dan rasakan sebagian hati menjadi mati
Dalam lenguh alunan yang mengusung janji
Jangan berhenti atau pun berlari

Aku tahu apa yang seharusnya aku tak perlu tahu
Apakah itu menjadi suatu kebanggaan untuk aku
Tentunya ada sesak dalam kajian itu memandang pilu
Karena aku manusia setengah arca bukan jadikan hati orang batu

Berdendang menari pada penghujung pagi
Warna merah biru dan hitam putih menjadi terlarut
Ada bisu terbungkam dalam nafas  kian semaput
Melangkah jejaki walau akan terhenyak dalam duri

Tenanglah wahai saudaraku
Tak ingin aku mengiris mengais daging saudara sendiri
Aku hanya menghantarkan hati pada tuan yang punya hati
Jika waktuku usai maka akan sirnalah aku seperti debu



Sumber : 
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150334512665711

Tidak ada komentar:

Posting Komentar