Tampaknya mendung itu mulai menggelayut dalam palung jiwamu
Mengapa gelisahmu tak kunjung berkesudahan hingga ku rasakan resah itu
Bukankah semua telah engkau jadikan mufakat kala ada yang bertandang
Telah ku kabarkan tentang kebenaran hati untuk sebuah dasar pilihan
Dan aku katakan pada aksara berbalut santunan untuk dijadikan pilihan sadar
Tapi engkau jengah dan hanya berdiam seribu bahasa memandang nanar
Kini engkau pun mulai tertunduk lesu melayu tanpa sedari hakekat yang terikat
Aku pesankan padamu sembari ku bertamu melalui gubahanku
Bahwa sebelum yang mengikat terikat yakinkanlah dahulu nyata hatimu
Agar tiada sesal dalam baris asa yang menjulang mencari penghujung pelangi
Tapi engkau selimuti semua tanya dan jawab dengan hening semesta dihati
Sekarang tak perlu ada tanya dalam tanya lagi karena jawabnya ada dihati
Tak usah meragu ketika telah purnakan cerita menjadi buah kisah
Karena setelah mewujud langkah dalam menuju mimbar persandingan
Maka tak akan bisa urung surut pada belakang dalam pertikaian hati
Dan kini tugas ku telah usai untuk menghantarkanmu dalam pendirian sehati
Berhentilah jika tiada yakin menjadikan berjuta arakan bingkai pertentangan
Tapi tetaplah tegar berdiri dengan yakin jika itu sebuah kemantapan bathin
Walau akan terasa duri menikam hati berkarat menjadi berdarah
Aku hanya tetamu dalam pelataran luar hatimu yang menatapmu jauh
Yang akan menjaga hatimu sebagai kekasih, kerabat, saudara dan keluargamu
Seperti pintamu padaku dan menjadi tempat pelipur lara kala galau bertamu
Tapi ku akan hilang tanpa disadari saat akad sebut namamu berkumandang
Karena dirimu tiada bersendiri lagi dan batasan itu tak akan ku lampaui
Dan kala harum nafasmu merinai tak tentu dalam batas tepi bahwa engkau tak sendiri
Ingatlah ku kan selalu bersamamu dan engkau tahu dimana aku hingga batas waktuku

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150661861715711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar