Jumat, 17 Januari 2014

Mencari Kebahagiaan

Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong mengarah ke hamparan air telaga. Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.


“Sedang apa kamu disini, anak muda?”, tanya seorang kakek yang tinggal disekitar situ.

Anak muda itu menoleh sambil berkata. ”Aku lelah, Pak Tua... Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung aku dapatkan. Entahlah, kemana lagi aku harus mencari…”, keluh si anak muda dengan wajah muram.

“Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah ke sana dan tangkaplah seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu”, kata si kakek. 
Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.

Dari kejauhan di kakek melihat si pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berhasil ditangkapnya.

Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. ”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari kesana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?”

Si kakek dengan tegas dan melanjutkan, ”Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kamu tangkap fisik kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya dipikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu. Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan pada suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur, maka tanpa kamu sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”.

Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tampak senang. ”Terima kasih Pak Tua. Sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang dan membawa kebahagiaan ini dihatiku..”.

Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap diujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.

Setiap manusia menginginkan kebahagiaan, tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada dimana-mana. Kebahagiaan bisa hadir disetiap tempat, disemua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar