Makna hadirku pada persada kalbu
Dan andai aku sadari
Akan arti segala berjuta tanya hati
Tapi aku tak fahami makna diri yang nelangsa
Karena sejatinya aku manusia yang tiada berdaya
Tuturku hanya berkata dari apa yang aku rasa
Walau hati yang menjadikannya mati tanpa pusara
Karena masa mengajarkan aku tentang keputusasaan
Dan tentang lirih dendang nurani untuk tiada berdusta
Derap rindu yang menggebu tanpa dapat tertahan
Tapi semua menjadi kian mendera tanpa bantahan
Kala ahad menyanjung maka senin bukan miliknya
Selasa yang terpaku menanti selaksa rabu merindu
Hingga kamis terkadang cemburu pada jum'at yang raya
Tapi sabtu dengan santainya nantikan ahad untuk kembali tertata
Dan pada akhirnya SURAT ini singgah padaku untuk dibaca
Bismillah…
Tanpa daya upaya melafaz dalam tasbih
Aku coba artikan maknanya
Tapi asa tepikan aku dari rona
Semoga Allah mendengar rintih lirihku
Ku ingin hidupmu sempurna dalam menuju
Dan dengan berbekal ilmu yang pernah ada dijalan-Nya
Karena aku tahu Allah berikan yang terbaik bukan sementara
Karena aku tahu Allah berikan yang terbaik bukan sementara
Akhir kata...
Ku tutup kata tanpa kata
Dengan mengucap hamdalah yang tak terbata
Walau mungkin dengan mengeja

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150166427610711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar