Hujatmu sadarkan aku dalam kerapuhan
Nista tahtakan hati dalam maki yang terindah
Mengapa engkau pasung rasa akan angkuhmu ?
Tapi engkau tiada sadar malah membuatnya membatu
Aku diam...
Dalam seribu kata dengan heningku
Tetapi engkau dakwa aku dengan hinamu
Mengapa harus aku yang ditikam ???
Lakumu adalah cemeti asa menjulang dusta
Jeritkan geliat desahan tuntutan dunia
Aku diam...
Dalam seribu kata dengan heningku
Tetapi engkau dakwa aku dengan hinamu
Mengapa harus aku yang ditikam ???
Lakumu adalah cemeti asa menjulang dusta
Jeritkan geliat desahan tuntutan dunia
Hingga mendawaikan lingkar gelora ikatan semua
Tapi mengapa harus aku yang menanggung lakumu ???
Aku diam lagi...
Tapi engkau tak kunjung puas dalam dahagamu gurui aku
Lelahku akan lelakumu
Seandainya aku tetap diam akankah kesadaranmenjemputmu ???
Dosa larutkan aku dalam tapa biru
Berharap ikhlas turun santuni aku dan engkau
Agar dendam angkara kian memudar dari hati
Biar jiwa tiada cemari hati dengan obsesi dan sensasi
Ku pamit dalam hari bukan kelabu atau abu-abu
Jangan paksa aku dengan nyatamu
Hadapi realitas bersama ikhlas akan lelaku yang sudah ada
Karena hikmah itu pasti ada dengan sabar tanpa seteru
Dan jika engkau percaya maka itu akan nyata

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150178977465711
Tapi mengapa harus aku yang menanggung lakumu ???
Aku diam lagi...
Tapi engkau tak kunjung puas dalam dahagamu gurui aku
Lelahku akan lelakumu
Seandainya aku tetap diam akankah kesadaranmenjemputmu ???
Dosa larutkan aku dalam tapa biru
Berharap ikhlas turun santuni aku dan engkau
Agar dendam angkara kian memudar dari hati
Biar jiwa tiada cemari hati dengan obsesi dan sensasi
Ku pamit dalam hari bukan kelabu atau abu-abu
Jangan paksa aku dengan nyatamu
Hadapi realitas bersama ikhlas akan lelaku yang sudah ada
Karena hikmah itu pasti ada dengan sabar tanpa seteru
Dan jika engkau percaya maka itu akan nyata

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150178977465711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar