Lembaran yang lalu telah terpatri
Kian usang dalam batas rasa terlarang
Pada episode yang datang
Hingga sisakan goresan sendu hati
Ku diam dalam gamang asamu
Hembusan bisu menoreh luka
Pundi malang sadarkan akan tiada
Tersemat menjadi dalam pelipur lara
Biarlah kini gendam heningku bermanja
Karena fatamorgana berkumandang dalam semu
Yang akan menjadi akhir sebuah epilog cerita
Hingga membiusku dalam birunya jiwaku
Kini...
Engkau telanjangi aku dengan maumu
Bugil rasa yang menggigil menuntut diri
Sedang engkau hanya terpaku akan maumu
Tanpa sedikit bertanya akan mauku
Pada hening senja
Biarlah baranya menyala melumat jiwaku
Tapi tak akan lelehkan beku hasratku
Rasa yang masih terjaga pada kesucian sunyinya
Tak akan berubah oleh masa
Senjaku bermuara pada pusara hening
Dalam junjung setingkat kabung pada kalbu
Walau mungkin tak akan menjadi bening

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150178512285711
terima kasih Naomi yang sudah berkenan meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk singgah pada blog ini. salam senja...
BalasHapus