Rabu, 21 Desember 2011

Serpihan...

Manusia terkadang hanya dapat menilai dari apa yang dilihat oleh mata
Hingga matanya silau oleh kemilau dunia dan melupakan mata hati
Apakah semua bisa dinilai dari geliat kemewahan dunia ?
Kemana kebenaran nurani yang hakiki ?

Semua selalu berlomba-lomba demi dalih idealisme
Tapi semua hanya topeng sesat yang disamarkan jadi dewa individualisme
Hingga terkadang membuat orang menjadi terkesima dan terpedaya karenanya
Dan pada akhirnya tersemat lara pada kalbu yang membiru berkubang derita

Engkau tak peduli walau dera ini karena ulahmu
Engkau juga tak mau tahu walau ratap ini karena perbuatanmu
Tapi ambisimu berada di puncak singgasana hingga nurani jadi mati
Menjadikan batu relung-relung kalbu dalam apatisme diri

Oh...
Jiwa-jiwa yang tersesat yang mengaku dari surga
Berhentilah menjadi angkara dalam dunia semesta
Engkau telah rampas semua asa hidup yang menjadi tujuanku
Dan kini engkau pergi tanpa sesal sedikit pun tinggalkan luka biru

Tapi tak mengapa...
Dengan atau tanpamu yang kian purna
Semua masih akan tetap berjalan sebagaimanamestinya
Dan aku akan coba kembalikan serpihan asa yang tersisa
Karena aku yakin akan ada rencana lain yang lebih indah dari-Nya





















Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150107164760711

Tidak ada komentar:

Posting Komentar