Karena puas telah aku pikirkan
Dari rasa menjadikan asa dalam lega jiwa yang bernaung
Tapi saung merona pada puncak yang tiada berkidung
Telah aku korbankan semua yang menjadi tinggalan
Tapi hanya sisakan cerita buah dari sejarah akhiran
Karena terlalu banyak pandaran terpendam dalam pucuk terasa
Yang sesakkan kian dalam sebak dalam dada
Entahlah...
Karena aksara pun kini tiada bertaut
Bagaimana dapat menjadi kata pada kalimat yang menjadi samar
Walau rindu bertamu akankah dapat bersambut
Dari serpihan terkecil aku coba memuat muara
Agar semua gejolak dapat tertahan dalam ruas diamnya
Tapi daya lelahkan kala lunglai berjamahan
Hingga tanpa terasa tenggelam diri dalam keheningan
Biarlah walau menjadi entah
Akan aku coba kayuh sampan pada hamparan samudera
Walau mungkin akan terombang-ambing karam tanpa sauh
Tiada akan pernah ada sesal sampaikan pada jentikan abstraksi
Wahai gelombang yang riuh dalam riak
Berhentilah jangan berteriak karena panggilanmu tergema
Pada senyum indah dengan luka yang menanti
Aku akan tetap berada pada jalan ini walau tanpa berarak
Agar kelak tak akan ada lagi tanya yang tiada berjawab

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150209614330711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar