Senin, 16 Januari 2012

...Sandaran...Sederhana...



Dalam kesendirian aku mencoba dapati makna
Akan diri tanpa pernah bertanya mengapa dicipta
Walau semua melihat dalam sudut pandang yang tajam
Tapi aku tetap diam walau cibir itu terus menghujam

Tak lelah juga engkau permainkan aksara dibelakangku
Seolah tiada beban kata mengalir dalam tutur bermanis
Dan tiada niat aku mengusik keberadaanmu dengannya
Tapi janji memasung dalam makian kian bertandang miris
Hingga mata bening menatap setajam cacimu menyetubuhi lukaku

Salah apakah aku padamu ?
Hingga cerca ini dalam tepian menghardikku
Mengejarku walau aku coba mengerti akan lafaz yang terniat
Apakah ini ambisi atau obsesi yang tiada bertuan pada tepian senja

Aku tidak tahu...
Dan mungkin tidak akan pernah tahu
Hingga dapat puaskan ambisimu pada untaian yang tersimpan
Atau haruskah aku sudahi beranda ini tanpa berhimpun

Entahlah...
Mungkin aku yang salah
Mungkin keberadaanku yang tidak seharusnya
Maafkan aku jika melukaimu tanpa sengaja tersadari
Karena tak dapat aku tunaikan akan maksudmu yang tersembunyi

Kini tiada ingin aku berharap tinggi setinggi bintang di langit
Atau dapat memetik bulan yang merenda malam dalam waktu
Tapi aku hanya ingin wujudkan cita tanpa lupakan hakekat
Apakah itu terlalu berlebihan wahai mata yang memandangku ?

Tiada aku berharap dapat merangkul gunung untuk ku bawa pulang
Atau mengeringkan samudera agar dapat meraih apa yang aku mau
Aku hanya ingin sebuah cinta yang sederhana dalam hidup ini
Satu cinta yang dapat ajarkan akan makna cinta seutuhnya
Dan benih tersemai pada kesyukuran anugerah cinta
Hingga batas akhir sampai aku kembali berpulang



Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150239338755711

Tidak ada komentar:

Posting Komentar