Kepalan janji yang mengangkat hakekatnya
Hingga sendi nadi dalam darah
Kini mulai mengalir berbalik arah
Bening cinta yang ingin aku tanam pada ladang asmara
Tergugur melayu dalam dekapan genggaman yang tiada daya
Gelagat rindu yang berdendang bertamu
Kini menjadi semu dan mengharu biru

Pribadi itu telah memenjarakan penjuru mata angin
Hingga tiada berarah berhembus kesana kemari
Dan awan yang berarak pun kini riuh dalam seteru
Dalam kisruh membawa tiada bertuan menuju
Pasir waktu kini nian menipis
Hingga menjadikan penantian ini kian miris
Ini awal atau akhir telah jelang jawabnya dalam gerimis
Aku lihat waktu yang telah usaikan hingga tersia habis
Kini...
Perahu cinta telah ditelan badai gejolak ombak prahara
Hingga terpatri dalam nisan mati hati akan rasa
Karena apalah daya upaya jika tiada sehaluan asa
Tersialah kini segalanya hingga tersisa luka

Kesunyian telah bermanja mashuk dalam pusara ini
Akan berakhir menjadi tahta dalam keheningan sunyi tanpamu lagi
Dan pergimu membawa serta bayangmu dari dinding hati
Karena sudah tak akan ada lagi cerita dalam senja kini
Aku tunaikan janji yang pernah terpatri
Hingga kian menghilang tak pun kembali
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150350859105711
Hingga kian menghilang tak pun kembali
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150350859105711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar