Aku sandarakan diri pada tumpuan bayang tiada terwujud
Rasakan sendiri dalam tabir mayang mulai tak mewujud
Hingga jengah melanda aku hanya senyum yang nyaris membayun
Aku resapi semua anugerah dalam tafakur ilmu
Dalam lelaku tapa berpuasakan diri dari goda
Walau hitam tak ingin berkubang dalam noda
Hingga titik mata membasahi dalam sudut sujudku
Tuhan...
Aku mencoba mencari jalan untuk menuju pada-Mu
Agar sesat terhenti dari yang bak tak berkesudahan
Tapi kenyataan ini Engkau kemas manis untuk hidupku
Dan aku...
Aku hentikan semua jejak yang mengarah pada-Mu
Aku tempuhi jalan yang teramat sangat tiada tersuci
Hingga meragukan Engkau untuk menjamah dalam diri
Apa mau-Mu Tuhan dariku ?
Hidupku ini adalah milik-Mu
Mengapa tak Engkau ambil kembali saat aku menatap dunia ?
Agar tiada aku rasa luka yang mendera tiada terhingga dalam jiwa
Aku lipat indah sejadah dalam tempat yang tidak terlihat
Walau sekelilingku akan menjelma mendatangi dalam muslihat
Dan aku hentikan kata yang melafaz atas nama-Mu
Walau jalanku terasa nian kini menjadi merajut semu
Tak cukupkah Tuhan...
Ku yang tersesat dalam jalan yang terang
Belum usaikah Tuhan...
Ku rasakan sunyi ditengah keramaian
Aku berlari dari setiap dosa lain ke dosa yang lain
Hingga tak ada tempat lagi untukku bersimpan dosa
Tungkai cerminku patah dalam geming kaca berserakan
Dan tiada aku rasa walau terasa kosong didada
Mengapa Tuhan...
Mengapa harus aku untuk semua ini ?
Apakah ini karma dari benih yang aku tanami ?
Atau keranda manis dari sebuah kutukan ?
Kurang daratan untuk aku jejaki
Tak lebih lagi samudera aku selami
Tapi tiada semua menjawab atas dari ragu hati
Dalam balada kelana musafir yang tak menjadi abadi

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150564684585711
Hingga tak ada tempat lagi untukku bersimpan dosa
Tungkai cerminku patah dalam geming kaca berserakan
Dan tiada aku rasa walau terasa kosong didada
Mengapa Tuhan...
Mengapa harus aku untuk semua ini ?
Apakah ini karma dari benih yang aku tanami ?
Atau keranda manis dari sebuah kutukan ?
Kurang daratan untuk aku jejaki
Tak lebih lagi samudera aku selami
Tapi tiada semua menjawab atas dari ragu hati
Dalam balada kelana musafir yang tak menjadi abadi

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150564684585711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar