Tapi mengapa tiada arah untuk menarik tarian jiwa
Dan telah jua aku hembuskan cinta dalam batasan maut
Tapi mengapa tiada bertuju untuk gerayangi sukma
Lelah aku menanti hingga hati tiada tepi
Letih aku bersabar kala nurani mulai tercabari
Hingga dunia terpandang sempit menjadi dada terasa terhimpit
Dan aku tersimpan dalam lafaz kemelut tahmid bergema gaung tersulit
Aku jatuh dan terjatuh hingga sebak diri dalam larung sendu
Tak alang haru yang berkembang menjadi rasa asa berpilu
Tak lagi terasa terluka hanya sembilu mengiris kalbu
Hingga aku bergurau dalam juta duka tiada siapa yang tahu
Akh...
Perpantang dalam lantang yang memecah gelombang
Laju melarut dalam nada yang kian merana sumbang
Hingga sorot tak daya jalang bermandikan garang
Jadikan senja berkidung biru terujar laku terlarang
Dan Engkau Tuhan...
Katanya Engkau Maha Bijaksana...

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150697692755711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar