Aku bisikan pada hamparan sejadah kala bersujud
Bahwasanya aku belumlah dipertemukan dalam sejatinya terwujud
Hingga aku tercari-cari bayangmu dalam lelap dan sadarku
Kadang aku cemburu menatap bulan yang mencumbui malam
Hingga usaikan dalam peraduan kala embun perlahan mulai bergulir
Dan aku iri melihat lengkung pelangi yang mulai menjadi tabir
Saat hujan telah usaikan rintikan bumi telah tersiram
Entah dari mana awalnya rasa ini berkecamuk
Dan bila candamu bergema dalam utusan kerinduan merasuk
Merampas sadarku dalam gurindam kasih mendayu
Hingga menjaring rentang imaji dalam balutan kian melayu
Wahai puan berbalut rindu...
Aku hanya dapat tawarkan hati bukan yang berjuta
Aku hanya dapat berikan kasih bukan pancaran kemilauan
Dan setia akan aku kemas utuh dalam sentuhan satu cinta
Aku tahu bahasamu dalam diam yang mendulang amanah
Dan tak akan aku paksakan membalutmu dalam genap resah
Menjadikan aku berada dalam batasan diri keseorangan
Hingga pada waktunya aku mewujud lalu menyepi bersendirian
Dalam batas ini akan selalu berkumandang kisah kita
Seperti nyanyian pelangi kala hujan mulai mereda
Tak akan pernah lekang walau masa kian berganti
Dan hadirku akan segera menjadi terganti
Wahai puan dalam kerudung kerinduan...
Tapi sayangnya aku bukanlah seorang pencinta
Karena yang aku buat adalah berupa torehan sejarah
Dan mungkin bukanlah sebuah cinta menjadi dambaan idaman

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150886525615711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar