Senin, 18 Juni 2012

Merapal °◦◦° Sesaji

Bukan masalah putih dan abu-abu
Atau merah yang menjadi biru
Tapi masalah sesaji kata dalam cawan bahasa
Yang disemai dalam sesapan dusta tiada kentara

Mengapa persalahkan hujan jika mendung tak ditanya
Mengapa mencari pelangi dalam terik kerontang dirimba
Sedangkan sungai mengalir melawan arus
Menjadikan yang dipelukan malah tak harus

Mungkin ini bukan inginku atau inginmu
Hingga bermula dari dikembalikan menjadi dalam bisu
Tak akan ada badai jika angin tiada menggunung
Dan sentuhan pasir bermula dalam dilema menjulang




Mengapa aku yang dipersalahkan
Tapi engkau menuai seolah tiada tercela dalam rapalan
Hingga aku nistakan diri jilati ludah sendiri
Tapi malah tersemat dalam figura diujung perigi

Dengarlah dalam deru anasir yang memburu
Tak akan ada sesal dalam sesak yang mulai membiru
Aku kembalikan makrifatmu agar tiada berpaling
Hingga menjadi hakekat yang tiada terikat berpuing

Resapi dalam batasan bara beku
Bukan karena embun bersalju atau asap merbabu
Tapi karena aku tercipta dalam pahatan setengah arca
Tanpa debaran apa lagi rasa yang menjadi asa yang tersia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar