Walau mungkin akan penuh dengan duri
Tetapi tak lelah aku menanti
Untuk menemukan satu sisi kepingan hati
Jangan bertanya karena aku tahu engkau meragu
Sedangkan uluran tanganku padamu bukanlah semu
Mungkin aku yang akan terhimpit oleh waktu
Walau mungkin kelak akan berbasuh sembilu
Sayang...
Bukan aku menghitung hari
Dan bukan aku meminta masa
Tetapi waktu yang mengejarku dalam jurang
Aku menghimpun doa bukan ratapan
Aku mencoba merangkai mimpi bukan semusim
Tapi aku akan tersapu seperti pasir yang tersimpan
Jika tak bisa aku mendulang detik dan menjadi karam
Sayang...
Kemarilah dengan segera dan lihat ditanganku
Ini bukan sulap atau trik menghidang
Tetapi sebentuk noktah yang masih tawar dalam beku
Aku merayu langit dan mengemis pada bumi
Agar jarak yang menjulang dan berlipat
Hingga asa dapat bersatu dalam titik temu yang tersemat
Karena jam pasir kian menipis hingga terkikis tanpa sisi
Sayang...
Kemarilah dengan segera agar semua bukan sekedar bayang
Dan segeralah mendekat lebih dekat
Hingga tiada jedah yang akan menjadi sekat
Kemarilah dengan segera karena aku tahu engkau cinta
Bukan sekedar temu rindu yang merindang bertamu tanpa kalimah
Tetapi sambut lembut yang bernoktah pada dinding jiwa
Dan aku pun menunggumu pada titian menuju kidung walimah
Kemarilah dengan segera dan lihat ditanganku
Ini bukan sulap atau trik menghidang
Tetapi sebentuk noktah yang masih tawar dalam beku
Aku merayu langit dan mengemis pada bumi
Agar jarak yang menjulang dan berlipat
Hingga asa dapat bersatu dalam titik temu yang tersemat
Karena jam pasir kian menipis hingga terkikis tanpa sisi
Sayang...
Kemarilah dengan segera agar semua bukan sekedar bayang
Dan segeralah mendekat lebih dekat
Hingga tiada jedah yang akan menjadi sekat
Kemarilah dengan segera karena aku tahu engkau cinta
Bukan sekedar temu rindu yang merindang bertamu tanpa kalimah
Tetapi sambut lembut yang bernoktah pada dinding jiwa
Dan aku pun menunggumu pada titian menuju kidung walimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar