Pikir menerawang menyusuri lembah sunyi
Sedangkan awan mengandung mendung pada sudut hari
Dan perlahan basah gerimis menggenggam jiwa
Serasa baru kemarin...
Lembut jemarimu masih terasa
Hangat pelukmu masih belum sirna
Dan kecupanmu masih juga semerbak
Aku junjung kasih setinggi langit yang tak ragu
Saat aku katakan cintaku kepadamu
Dan rasa sayang sedalam samudera yang tak pernah mengring
Saat aku inginkan engkau sebagai pendamping
Dengan bahasa lugas aku memintamu dari pergi...
Dengan cinta yang sederhana aku memberikan utuh hatiku...
Terasa baru kemarin...
Saat engkau berkata cinta padaku
Dengan hangat engkau membalas pelukan
Dan berkata "iya" untuk menjadi pendampingku
Aku pergi dengan asa yang menjulang terikat janji
Asmara aku tahtakan pada puncak tertinggi hati
Hanya perlu dua belas purnama aku menyiapkan bekalku
Dan aku kembali terlampir dalam lamaran berikat noktahmu
Dengan bahasa sederhana aku memintamu dari pergi...
Dengan cinta yang tulus aku memberikan utuh hatiku...
Dan apa dayaku kini...
Aku bersimpuh pada kaki langit dengan asa menjadi hampa kini
Dingin hujan membasuh hening yang tak lagi bening yang beriring
Dan embun pun beku berguguran dengan terngadah jiwa yang kering
Aku kecup lembut keningmu
Aku cium hangat kedua pipimu yang mulai dingin
Dan aku bisikkan, "sayang cintaku akan tetap utuh untukmu
Akan selalu aku bawa kemana pun aku berada dan tak akan terganti pasti"
Aku cium hangat kedua pipimu yang mulai dingin
Dan aku bisikkan, "sayang cintaku akan tetap utuh untukmu
Akan selalu aku bawa kemana pun aku berada dan tak akan terganti pasti"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar