"Wahai hati, apalah arti cinta?"
Aku menjawab,
"Hmm... Cinta adalah cinta tanpa aib"
Sang cinta pun bertanya lagi,
"Kenapa aku yang dinanti dan juga dikutuk?"
Aku diam sambil melihatnya,
"Kenapa engkau bertanya demikian cantik?"
Lalu cinta berkisah tentang sejarah berkasih
Ada yang laksana memetik kuntum bunga yang indah
Tetapi ada yang menikam hati dan berdarah
Mereka semua mengatasnamakan cinta dalam gairah
Aku tersenyum melihatnya tidak lagi berseri
"Cinta engkau tidak pernah salah
Tidak terkutuk dan bukan kesalahan"
Sambil mengusap telaga bening yang mula merinai
"Cinta adalah anugerah tertinggi yang berawal dari tiada untuk menjadi ada
Dalam setiap jejaknya meninggalkan tulus dengan ikhlas tanpa pamrih
Yang memberi warna lebih nyata dalam hidup bukan sekedar hitam dan putih
Tapi sayangnya para pecinta yang memanfaatkan cinta untuk buah kepentingan"
Aku menggamit tangan cinta untuk merasakan asaku,
"Cobalah rasakan bagaimana aku yang terkadang tak menentu"
Cinta mencoba mengunakan rasanya yang paling peka
"Hati, semua ada padamu hingga tiada terkira dalam terka"
Lantas aku membawa cinta keluar dari badaniah
"Lihat, menurutmu siapa dia?"
Lantas cinta berkata dengan gundah,
"Maksudanya?"
"Lihatlah yang mempunyai tubuh itu
Apa yang ia lakukan sekarang kelak ia juga akan memetik hasil
Dan kita akan menjadi seperti apa yang ia ingin dengan hening
Hanya berbisik lirih sebelum ia dapati sesal"
Lantas aku dan cinta bersemu samar
Menyusuri tapak-tapak yang menjadi atau akan ditempuhi
Dan akan jadi seperti yang teringin dari tuan dan puan
Walau dengan warna yang tidak senada kembar
"Cinta engkau tidak pernah salah
Tidak terkutuk dan bukan kesalahan"
Sambil mengusap telaga bening yang mula merinai
"Cinta adalah anugerah tertinggi yang berawal dari tiada untuk menjadi ada
Dalam setiap jejaknya meninggalkan tulus dengan ikhlas tanpa pamrih
Yang memberi warna lebih nyata dalam hidup bukan sekedar hitam dan putih
Tapi sayangnya para pecinta yang memanfaatkan cinta untuk buah kepentingan"
Aku menggamit tangan cinta untuk merasakan asaku,
"Cobalah rasakan bagaimana aku yang terkadang tak menentu"
Cinta mencoba mengunakan rasanya yang paling peka
"Hati, semua ada padamu hingga tiada terkira dalam terka"
Lantas aku membawa cinta keluar dari badaniah
"Lihat, menurutmu siapa dia?"
Lantas cinta berkata dengan gundah,
"Maksudanya?"
"Lihatlah yang mempunyai tubuh itu
Apa yang ia lakukan sekarang kelak ia juga akan memetik hasil
Dan kita akan menjadi seperti apa yang ia ingin dengan hening
Hanya berbisik lirih sebelum ia dapati sesal"
Lantas aku dan cinta bersemu samar
Menyusuri tapak-tapak yang menjadi atau akan ditempuhi
Dan akan jadi seperti yang teringin dari tuan dan puan
Walau dengan warna yang tidak senada kembar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar