Selasa, 20 Desember 2011

Dulu, Kini, Dan Selamanya

Senja ini...
Langkah tertahan sejenak saat rinai membasuh bumi
Ketika aku hendak beranjak dari gubah sederhana
Untuk jejaki langkah pada bumi semesta alam pentas
Tapi rinai ini semakin meruah tanpa batas

Pandangku menyatu pada rumpun halaman yang terhampar
Seolah menjadi pagar yang menahan lajuku dari pergi
Dan gaduh suara gelegar halilintar yang menghantar
Sadarkan diri dalam jejak yang mulai goyahi hati

Helaan nafas ini mengharu biru
Karena jiwaku menjelajah senja berbalut hening
Anganku membumbung menjauh dari ragaku
Mengusik kenangan indahku bersamamu dalam bening

Dee...
Kerinduan ini tiada terbendung lagi kala mengingatmu
Kasih ini tiada tertandingi untuk kamu
Tapi mengapa waktu kita hanya sesaat kecapi kebersamaan

Dee...
Masih ingatkah kamu waktu kita tertatih
Kala letihmu mendesak masuk meraja hati
Engkau paksakan tersenyum untuk kami
Walau ku tahu senyummu itu menahan perih

Sayang...
Andai waktu dapat aku putar kembali
Maka ku ingin tetap berada pada masa itu bukan kini
Agar kita dapat selalu bersama untuk lebih saling sayang
Andai kita bisa bertukar posisi diri dalam pasti
Maka ku ingin rasakan seperti yang kamu rasakan

Hmm...
Tapi sayang...
Semua tidak seperti itu
Semua tidak seperti yang aku mau
Karena skenario hidup ini bukan milikku

Dee...
Ku tahu lelahmu menahan dalam letih
Tapi jenakamu membuat suasana menjadi lebih
Dan tawamu membuat suasana tinggalkan haru
Agar semua tersembunyi peluh jauh dalam kalbu
Tapi kala bening itu mulai berjatuhan dari sudut matamu
Membuat suasana menjadi begitu hening sayang

Dee...
Senyummu kian samar
Nafasmu kian tersekat dalam pendar
Ku dekati dirimu yang kian melemah
Ku peluk penuh kasih dirimu yang mulai tergoyah
Ku bisikkan Asma Allah dengan jiwa yang bergetar
Sambil ku kecup ikhlas keningmu

Kini semua tinggal kenangan...
Kan ku bingkai indah pada sudut hati
Agar tetap terjaga keutuhannya dalam tahta tertinggi
Karena dulu jarak kita terpisah dapat aku tempuhi
Walau harus arungi jutaan mil hanya untuk kamu

Tapi sekarang...
Semua tak dapat lagi ku lakukan
Karena ruang, waktu dan jarak terbentang
Memisahkan kita dalam batas kesadaran

Istirahatlah dengan tenang sayang
Dalam tidur panjangmu bersama hening
Doaku selamanya teruntuk kamu dalam lafza nafas
Agar mendapat tempat layak disisi-Nya tanpa terlepas

Biarlah dirimu selalu hidup dalam hati
Karena aku akan selamanya sayang kamu
Dulu, kini dan selamanya tiada terganti

























Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=501705400710

Tidak ada komentar:

Posting Komentar