Langkah tertahan sejenak saat rinai membasuh bumi
Ketika aku hendak beranjak dari gubah sederhana
Untuk jejaki langkah pada bumi semesta alam pentas
Tapi rinai ini semakin meruah tanpa batas
Pandangku menyatu pada rumpun halaman yang terhampar
Seolah menjadi pagar yang menahan lajuku dari pergi
Dan gaduh suara gelegar halilintar yang menghantar
Sadarkan diri dalam jejak yang mulai goyahi hati
Helaan nafas ini mengharu biru
Karena jiwaku menjelajah senja berbalut hening
Anganku membumbung menjauh dari ragaku
Mengusik kenangan indahku bersamamu dalam bening
Dee...
Kerinduan ini tiada terbendung lagi kala mengingatmu
Kasih ini tiada tertandingi untuk kamu
Tapi mengapa waktu kita hanya sesaat kecapi kebersamaan
Dee...
Masih ingatkah kamu waktu kita tertatih
Kala letihmu mendesak masuk meraja hati
Engkau paksakan tersenyum untuk kami
Walau ku tahu senyummu itu menahan perih
Sayang...
Andai waktu dapat aku putar kembali
Maka ku ingin tetap berada pada masa itu bukan kini
Agar kita dapat selalu bersama untuk lebih saling sayang
Andai kita bisa bertukar posisi diri dalam pasti
Maka ku ingin rasakan seperti yang kamu rasakan
Hmm...
Tapi sayang...
Semua tidak seperti itu
Semua tidak seperti yang aku mau
Karena skenario hidup ini bukan milikku
Dee...
Ku tahu lelahmu menahan dalam letih
Tapi jenakamu membuat suasana menjadi lebih
Dan tawamu membuat suasana tinggalkan haru
Agar semua tersembunyi peluh jauh dalam kalbu
Tapi kala bening itu mulai berjatuhan dari sudut matamu
Membuat suasana menjadi begitu hening sayang
Dee...
Senyummu kian samar
Nafasmu kian tersekat dalam pendar
Ku dekati dirimu yang kian melemah
Ku peluk penuh kasih dirimu yang mulai tergoyah
Ku bisikkan Asma Allah dengan jiwa yang bergetar
Sambil ku kecup ikhlas keningmu
Kini semua tinggal kenangan...
Kan ku bingkai indah pada sudut hati
Agar tetap terjaga keutuhannya dalam tahta tertinggi
Karena dulu jarak kita terpisah dapat aku tempuhi
Walau harus arungi jutaan mil hanya untuk kamu
Tapi sekarang...
Semua tak dapat lagi ku lakukan
Karena ruang, waktu dan jarak terbentang
Memisahkan kita dalam batas kesadaran
Istirahatlah dengan tenang sayang
Dalam tidur panjangmu bersama hening
Doaku selamanya teruntuk kamu dalam lafza nafas
Agar mendapat tempat layak disisi-Nya tanpa terlepas
Biarlah dirimu selalu hidup dalam hati
Karena aku akan selamanya sayang kamu
Dulu, kini dan selamanya tiada terganti

Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=501705400710
Tidak ada komentar:
Posting Komentar