Senin, 09 Januari 2012

○○○◊► SirataN ◄◊○○○

Padang ilalang mendayu menatap mega biru
Tapi mengapa mendung gelayuti pada kelabu
Jika warna pelangi tak ingin merona dibalik bukit
Dan aku masih disini menatap jauh taman kaki langit

Bilakah...
Satu nama menoreh arti prasasti hati
Lekuk luang kalbu telah terisikan yang tak mungkin terganti
Dalil nafas mengaduh keluh tiada terobati walau berpeluh

Pengembaraan angan mulai tiada berarah
Apakah semua hanya cermin dalam khayal tanpa wujud nyata ?
Tapi mengapa bungkam dalam ragu karena kecewa ?
Ataukah membisu karena ego dalam bersimpuh angkuh ?

Senyummu dalam gamang apakah ikhlas seikhlas hatimu ?
Mana usahamu bukan hanya sekedar pasrah yang tak tentu ?
Bermuara kemana arah tidak bertuan hingga tiada berujung ?
Dikarena ulah yang tersirat dalam suratan tiada terbendung

Hanya bungkam dalam tawaran menjadi igauan mimpi
Dalam gumam tak jelas bermuram kala senja mulai jadi abu-abu
Hingga kisi-kisi yang menjadi serpihan akankah lekang menjadi abu
Dan bathin mulai menganga lirih akan arti semua yang menjadi

Tawar cemari asin
Raga lunglai menghitung hari
Kapankah kembali bangkit dengan harap tak jemu
Jika genangan itu menjadi terbiar dan terus terurai

Kemarilah sejenak walau sesaat
Karena waktu yang tak lama gandeng putaran bergulir
Akan terlihat setiap kemasan walau tersemat
Menjadi arti dari tanya yang tak mungkin terbantahkan walau seputar
Asal engkau mengerti akan maknai menjadi yang sejati



Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150204583050711

Tidak ada komentar:

Posting Komentar