Senja sudah, bergegaslah pulang
Bawakan aku seikat kembang
Dari taman hati kita tersemai
Yang tak mengenal musim menuai
Bergegaslah pulang, duhai sayang
Dengarlah madah serunai kepada petang
Yang dihembuskan angin diantara batu-batu
Menggigilkan degap-degub rindu
Duhai sayang, senja sudah
Kembang yang kau petik harus merekah
Serupa putik-putik harapan dalam dada kita
Dalam hening bahasa tak terkata
Senja sudah, bergegaslah pulang, duhai sayang...
♥♥
Ya, sudah senja kini
Aku harus segera pulang
Tuk bawa pesanan kembang rindu kepada puan yang menanti hati
Aku akan bergegas, wahai kasih nantikan aku dalam impian terkembang
Bersabarlah sejenak...
Karena jalanku kian berliku dalam kelok
Meski sayup madah serunai dalam angin sendu
Menuntun langkahku dalam detak pualam berkidung merindu
Ya, kini senja terasa
Kembang yang tertata dalam putik merekah di taman hati
Jadikanlah sebuah noktah pengikat jiwa
Hingga tak perlu musim menuai dalam asmara yang berkasih sehati
Nantikan aku bersama sekeping hati
Sambut aku tanpa matamu berkabut kelabu
Aku hanya ingin melihat rekah senyum yang engkau miliki
Sebab akulah abdi cintamu dari terbit matahari hingga terang berlalu
Kini senja menjadi, kepadamu aku hanya ingin menuju...
♥
Bersama kita merangkai mimpi yang tak pernah mati terlepas
Dalam ruang tanpa batas langit bumi dan tak terbatas dinding napas
Dari ujung ke ujung lorong waktu yang menimbun harap tak pernah mengeluh
Karena kita mengerti ini bukan tentang sesuatu yang rapuh
Meski aku tahu, jalan kita kian berkelok
Terkadang kegelapan menghadang namun aku percaya engkaulah pelita
Yang akan menuntunku pada segala musim yang datang
Dari terbit fajar hingga senja dan usia kian pun menjelang
Lantas, apakah kita jadi peduli pada musim ?
Tidak ! Yakinlah, kita tidak pernah peduli
Tersebab rasa ini tak pernah bersekutu dengan panas, hujan atau salju bersemi
Sementara kita tak pernah lupakan luka serta tangis getir sepanjang mimpi tertikam
Lalu engkau pinta ku menaburi bunga atas pusara lara agar kenangan hanya mewangi
Sejarak timur dari barat, kukirap rindu hanya untukmu
Dan ku senjakan segala detak hanya dalam hening namamu...
♥♥
Aku coba mengetuk pintu bumi untuk tahu apa ingin hati yang kelak menutup diri
Aku berbicara pada awan tentang pelangi melajur kemana bukan sebagai utusan rindu lagi
Tapi perindu yang hanya mampu mengingat dan menginginkan
Engkau dalam setiap degup terdetak dalam rimbunan
Aku tembusi rentang ruas ruang, tak inginku engkau terbiar dipikat temaram sendiri
Tak lagi dapat aku berlari dan menghitung hari
Karena rumpun telah bersimpun bukan layaknya ilalang tersusun
Tapi rangkaian rasa yang mengalir dalam titian terarah dan tersantun
Tunggulah aku wahai kekasih...
Aku akan datang bertuai tanpa harus melalui musim berkasih
Bak mentari tak pernah ingkar janji pada hari walau berperih
Walau sekedar untuk menjemput rimbangan embun yang hilang tanpa bekas
Nantikanlah aku pada senja yang tiada bergeming dalam hening walau hanya sekilas
Yang tersebab senja itu adalah aku dan hening itu adalah namaku yang bukan seberkas
♥
Engkau yang memanggilku kasih, kemarilah...
Lihat, gemintang yang mulai melangkah
Menggelayuti malam perlahan rebah
Menggoda kita tak segera menyuntuki ladang istirah
Hilal mengundangku berkelana di dadamu
Menikmati ranum bulir-bulir rindu
Yang tak pernah mencecap purnama berganti
Sekalipun bumi tak henti berotasi
Temaram magrib diam-diam beranjak pergi
Dan kita masih menggenggam batu-batu cinta bertasbih
Gumamkanlah syair yang hanya kita mengerti
Duhai tuan yang menamaiku kekasih...
♥♥
Engkau yang memanggilku
Ketika senja datang, kini kulihat gemintang dalam lajur temaram berarak mega
Untuk memintal asa saat engkau merebah dalam pelukanku
Kumohon kasih, jangan jadikan ini mimpi yang sekedar hanya untuk dikenang adanya
Pun jika akhirnya ini hanya sekedar mimpi maka jangan bangunkan aku
Tak akan ku sesali walau tiada pernah lagi ku temui mentari esok pagi
Biarlah magrib lalu karena isya harus menyapa seperti aku yang akhirnya menemukanmu
Yang sedari awal telah aku simpuhkan harga diri dalam pangkuanmu sebagai mahar diri

Feat. SERUNAI PUALAM
Sumatera, 11-11-11
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150937736505711
Tidak ada komentar:
Posting Komentar